cara menghitung laba usaha

Inilah Tips dan Trik Cara Menghitung Laba Usaha

Posted on

Cara Menghitung Laba Usaha – Menghadapi kesulitan dalam menjadi seorang pengusaha bukanlah isu yang besar di era modern ini.

Ketersediaan pemasok yang semakin mudah dijangkau, kelimpahan sarana periklanan, dan keterbukaan pasar semakin memudahkan peluang bisnis.

Namun, sedikit jumlah pengusaha pemula yang memahami cara menghitung keuntungan dengan tepat dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar dibandingkan dengan laba yang diharapkan.

Rumus tersebut dapat dipahami oleh para pengusaha pemula yang belum memahami alur pencatatan arus kas atau cash flow.

Cara Menghitung Laba Usaha

Meskipun begitu, tidak disarankan untuk terlalu lama mengambil risiko defisit yang dapat membahayakan usaha.

cara menghitung laba usaha brainly

Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari cara menghitung laba usaha dengan baik.

Laba dan Faktor yang Mempengaruhinya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, laba diartikan sebagai selisih lebih antara harga penjualan yang lebih tinggi dengan harga pembelian atau biaya produksi.

Serta keuntungan yang didapatkan dari menjual barang lebih tinggi dari pada harga pembelian, atau mendapatkan bunga atas uang yang ditanamkan, dan sebagainya.

Baca Juga : Pilih Investasi Dollar Atau Emas?

Tidak semua uang yang masuk ke kas perusahaan dari hasil penjualan dapat dianggap sebagai laba.

Anda perlu menghitung berbagai biaya pengeluaran yang telah digunakan untuk menciptakan barang atau jasa yang Anda jual, sebelum menentukan jumlah laba yang sebenarnya.

Itulah pentingnya tau cara menghitung laba usaha kecil mau pun besar.

Mengenal Tiga Jenis Laba

Definisi laba terdiri dari tiga jenis, yaitu:

  1. Laba kotor atau keuntungan bruto
  2. Laba bersih atau keuntungan neto yang sebenarnya Anda dapatkan
  3. Laba bersih setelah dikurangi pajak.

Tentunya, cara menghitung ketiga jenis laba tersebut berbeda-beda, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pendapatan dan beban.

cara menghitung laba usaha kecil

Sebagai pengusaha, Anda tentu sudah memahami apa yang dimaksud dengan pendapatan, yaitu total penghasilan yang diperoleh dari kegiatan usaha Anda.

Cara menghitung pendapatan sangat sederhana, yaitu dengan mengalikan jumlah barang yang terjual dengan harga satuan barang tersebut.

Baca Juga : Cara Investasi Dollar Online Yang Aman

Sebagai contoh, jika Anda berhasil menjual 500 buku tulis seharga Rp10.000 per buku dan hanya 350 buku yang terjual, maka total pendapatan Anda adalah Rp 3.500.000.

Namun, perlu diingat bahwa jumlah tersebut hanyalah pendapatan, bukan laba. Untuk mendapatkan laba, Anda perlu mengurangi total pendapatan dengan beban usaha.

Beban usaha mencakup berbagai macam biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usaha, seperti biaya produksi, biaya sewa tempat usaha, gaji karyawan, bahan baku, dan sebagainya.

Setelah mengurangi total pendapatan dengan beban usaha, maka akan diperoleh laba kotor atau keuntungan bruto.

Laba kotor atau keuntungan bruto adalah jumlah laba sebelum dikurangi dengan biaya-biaya lain seperti biaya administrasi dan pajak.

Baca Juga : 5 Aplikasi Investasi Online Modal Kecil Yang Aman

Dalam menghitung laba bersih, Anda juga harus memperhitungkan berbagai macam biaya lain yang terkait dengan kegiatan usaha, termasuk biaya operasional dan biaya non-operasional.

Setelah mengurangi seluruh biaya tersebut dari laba kotor, maka akan diperoleh laba bersih atau keuntungan neto.

Laba bersih juga dapat dikurangi dengan pajak, sehingga akan diperoleh laba bersih setelah dikurangi pajak.

Dalam menghitung pajak yang harus dibayarkan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, seperti jenis usaha, lokasi usaha, dan tarif pajak yang berlaku di wilayah tersebut.

Penting bagi setiap pengusaha untuk memahami bagaimana cara menghitung laba agar dapat memantau kinerja usaha dan membuat keputusan yang tepat dalam mengelola keuangan usaha.

Baca Juga : 7 Invesatasi Modal Kecil Profit Harian

Dengan memahami konsep laba, pengusaha juga dapat mengidentifikasi masalah dalam bisnis dan mencari solusi yang tepat.

Pada akhirnya, laba yang diperoleh dari kegiatan usaha merupakan salah satu tujuan utama dari berwirausaha.

Namun, tidak hanya penting untuk memperoleh laba, melainkan juga untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis.

Oleh karena itu, pengusaha perlu memantau secara rutin kinerja usaha dan melakukan perencanaan keuangan yang tepat untuk menjaga kelangsungan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Rumus Laba Kotor

Berikutnya, terdapat rumus yang paling sederhana untuk Cara Menghitung Laba Usaha.

Rumus laba kotor ini hanya melibatkan pendapatan usaha dan biaya produksi tetap. 

cara menghitung laba usaha makanan

Laba kotor dapat dihitung dengan selisih antara pendapatan usaha dengan beban biaya produksi tetap atau biaya yang dikeluarkan setiap bulan secara konstan.

Untuk lebih jelasnya, dapat dapat melihat pada contoh berikut dibawah ini:

Anda memiliki toko baju dan berhasil menjual 1000 potong baju dengan harga Rp200.000 per potong. Pendapatan usaha Anda adalah Rp200.000.000.

Biaya produksi tetap Anda sebesar Rp100.000.000 per bulan, termasuk biaya sewa toko, listrik, dan gaji karyawan. Maka, laba kotor Anda adalah:

Laba Kotor = Pendapatan Usaha – Biaya Produksi Tetap

Laba Kotor = Rp200.000.000 – Rp100.000.000

Laba Kotor = Rp100.000.000

Dari contoh tersebut, dapat dilihat bahwa laba kotor hanya menghitung biaya produksi tetap, seperti biaya sewa toko, listrik, dan gaji karyawan.

Sedangkan biaya produksi variabel seperti bahan baku dan upah tenaga produksi tidak termasuk dalam perhitungan laba kotor.

Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut untuk mendapatkan laba bersih atau keuntungan sebenarnya dari usaha Anda.

Cara Menghitung Laba Bersih

Setelah Anda memperoleh laba kotor, penting bagi Anda untuk mengingat kembali biaya overhead yang terjadi selama bulan tersebut.

cara menghitung laba usaha per saham

Sebagai contoh, biaya sewa pamflet untuk mengiklankan produk jualan Anda, dan biaya bahan bakar transportasi yang harus dikeluarkan.

Dengan demikian, berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung laba bersih yang Anda peroleh:

Pendapatan total dalam setahun : Rp 1.000.000.000,-

Biaya produksi dan operasional selama setahun: Rp 700.000.000,-

Biaya bunga selama setahun : Rp 50.000.000,-

Pajak selama setahun : Rp 100.000.000,-

Pengurangan lainnya selama setahun : Rp 20.000.000,-

Maka, laba kotor dalam setahun: Rp 1.000.000.000,- Rp 700.000.000,- = Rp 300.000.000,-

Setelah itu, kurangkan biaya tambahan lainnya, maka didapatkan laba bersih:

Laba bersih dalam setahun: Rp 300.000.000,- – Rp 50.000.000,- – Rp 100.000.000,- – Rp 20.000.000,- = Rp 130.000.000,-

Dalam contoh ini, laba bersih yang diperoleh adalah Rp 130.000.000,-.

Namun, perlu diingat bahwa rumus dan angka-angka yang digunakan dapat berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi bisnis yang berbeda.

Agar lebih mudah dipahami, saya akan memberikan contoh sebuah usaha beserta cara menghitung laba dari usaha tersebut.

Baca Juga : Cara Belajar Affiliate Marketing Untuk Pemula

Sebagai contoh, kita akan menggunakan usaha pembuatan kue bolu. Berikut ini adalah contoh perhitungan laba dari usaha pembuatan kue tersebut.

Bayangkan jika Anda bernama Bapak Sawarna Srikandi membuka usaha kue, seperti misalnya usaha pembuatan kue bolu.

Saat ini, usaha Anda sudah memasuki bulan ketiga, dan selama itu Anda memproduksi kue bolu di rumah sendiri dengan peralatan yang memadai, sehingga tidak memerlukan sewa peralatan memasak bolu atau ruang dapur yang lebih besar.

Namun, untuk menjaga kualitas bolu Anda yang semakin laris, Anda memutuskan untuk menyewa sebuah warung dengan biaya Rp 200.000 per bulan untuk memasarkan kue bolu Anda.

Itulah artikel tentang Cara Menghitung Laba Usaha yang sederhana, semoga informasi ini bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *